Kawat las atau sering disebut juga elektroda merupakan benda yang digunakan dalam proses pengelasan listrik. Ketika ujung elektroda bersinggungan dengan logam induk, akan terbentuk busur nyala yang menghasilkan panas untuk melelehkan dan menggabungkan logam pengelasan. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas berbagai jenis kawat las yang tersedia, penggunaan umumnya, dan keunggulan dari masing-masing jenis.
Jenis-Jenis Kawat Las Listrik
Secara umum elektroda terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Elektroda Berselaput
Elektroda berselaput terdiri dari inti kawat yang dilapisi salutan (flux) yang terbuat dari bahan kimia khusus sesuai dengan jenis pengelasan yang dilakukan. Elektroda ini juga disebut elektroda konsumabel karena dapat habis digunakan saat pengelasan. Contohnya adalah kawat las SMAW yang sering digunakan sehari-hari.
Elektroda berselaput memiliki dua bagian dengan fungsi yang berbeda:
- Bagian inti elektroda berfungsi sebagai penghantar arus listrik dan sebagai bahan tambahan. Bahan inti elektroda terdiri dari logam ferro dan non-ferro, seperti baja karbon, baja paduan, aluminium, kuningan, dan logam lainnya. Di awalnya, salutan elektroda bertugas dengan baik dalam menyediakan lapisan pelindung gas yang memastikan logam yang sedang dilas tetap terlindungi dari kontaminasi udara ketika berada dalam keadaan cair yang rentan.
- Selanjutnya, salutan elektroda menghasilkan lapisan terak yang melindungi hasil pengelasan dari oksidasi yang bisa terjadi saat proses pendinginan berlangsung. Dengan adanya lapisan terak ini, pengelasan tetap terlindungi dari paparan udara yang dapat menyebabkan oksidasi dan mempengaruhi kualitas akhir dari hasil pengelasan.
Flux adalah lapisan yang melapisi inti kawat las dan terdiri dari campuran bahan kimia dengan persentase yang berbeda untuk setiap jenis elektroda. Dalam proses pembuatan flux, terdapat berbagai bahan kimia yang digunakan untuk menciptakan formula yang efektif.
Dalam proses pembuatan flux terlibatlah beberapa bahan kimia seperti selulosa, kalsium karbonat (CaCO3), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sejumlah bahan lainnya yang menambahkan sentuhan unik dan harmonis dalam proses ini. Bersama-sama, mereka membentuk komposisi yang menakjubkan dan memukau, menciptakan lingkungan yang ideal untuk menghasilkan pengelasan yang berkualitas tinggi.
Melalui kombinasi dari bahan-bahan tersebut, flux dapat menghasilkan hasil yang optimal dalam proses pengelasan. Setiap komponen bahan kimia tersebut memiliki peran khusus untuk mencapai efek pelindung, penyerapan oksida, dan peningkatan kualitas sambungan las. Dengan menggunakan keahlian dan pemahaman mendalam tentang karakteristik masing-masing bahan kimia ini, flux dapat menciptakan lingkungan yang ideal untuk mencapai pengelasan yang kuat dan tahan lama.
Elektroda Polos
Elektroda polos adalah jenis elektroda tanpa lapisan flux. Elektroda ini juga disebut elektroda non-konsumabel karena tidak dapat meleleh saat pengelasan. Salah satu contoh elektroda polos adalah elektroda tungsten yang terbuat dari logam tungsten atau wolfram yang memiliki sifat tahan panas dan tidak dapat meleleh.
Selain itu, terdapat juga berbagai jenis elektroda las SMAW yang dapat dibedakan berdasarkan penggunaan dan jenis material yang dilas, antara lain elektroda baja lunak (mild steel electrodes), elektroda nikel, elektroda aluminium, elektroda besi cor, elektroda stainless steel, dan lain-lain.
Fungsi Kawat Las
Kawat las memiliki peran yang sangat penting dalam proses pengelasan. Berikut adalah fungsi-fungsi utama dari kawat las:
Fungsi Kawat Inti
- Menimbulkan busur listrik (arc) saat dilas, yang merupakan sumber panas yang diperlukan untuk melelehkan logam.
- Berfungsi sebagai penghantar listrik antara elektroda dan bahan kerja.
- Sebagai logam pengisi (filler material) yang ditambahkan ke sambungan untuk mengisi celah antara logam yang akan disambung.
Fungsi Fluks (Lapisan Pelindung)
- Menyetabilkan busur listrik dengan mengurangi gangguan seperti percikan dan gangguan dari lingkungan sekitarnya.
- Melindungi busur listrik dan logam cair dari pengaruh gas-gas atmosfer yang dapat menyebabkan kontaminasi.
- Menghasilkan lapisan terak (slag) yang melindungi logam yang baru dilarutkan dari oksidasi dan isolasi panas.
- Membersihkan logam cair dari oksigen dan pengotor lainnya untuk menghasilkan hasil lasan yang lebih bersih.
- Membantu dalam pembentukan deposit logam yang efisien dan berkualitas.
- Sebagai sumber unsur paduan yang ditambahkan ke sambungan untuk meningkatkan kekuatan atau karakteristik lainnya.
- Berperan sebagai insulator untuk melindungi dan mempertahankan kepanasan busur listrik.
Kode atau simbol pada elektroda, terutama yang digunakan dalam pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) atau Las Manual atau Las Stick, memiliki arti tertentu seperti kekuatan tarik, posisi pengelasan, dan jenis bahan kimia yang terkandung dalam lapisan fluks. Setiap jenis kawat las juga memiliki cara penggunaan yang spesifik tergantung pada kebutuhan pengelasan.
Dengan pemahaman yang baik tentang fungsi-fungsi kawat las, pengelas dapat memilih jenis kawat las yang sesuai dengan kebutuhan pengelasan dan memastikan hasil lasan yang optimal.
Ukuran Kawat Las
Elektroda atau Kawat Las SMAW diproduksi dengan ukuran panjang dan diameter yang standar. Diameter elektroda diukur pada kawat inti. Elektroda umumnya tersedia dalam berbagai ukuran diameter yang bervariasi antara 1,5 hingga 7 mm. Panjang elektroda berkisar antara 250 hingga 450 mm, memberikan fleksibilitas dalam penggunaan sesuai dengan kebutuhan pengelasan yang berbeda. Selain itu, tebal salutan pada elektroda berkisar antara 10% hingga 50% dari diameter elektroda itu sendiri.
Perbedaan tebal salutan ini dapat disesuaikan sesuai dengan preferensi dan persyaratan spesifik pada proses pengelasan yang dilakukan. Dengan berbagai pilihan ukuran ini, pengguna dapat memilih elektroda yang sesuai untuk mencapai hasil pengelasan yang optimal sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang dihadapi.
Kawat las/Elektroda yang ini biasa dikemas dalam bungkusan kertas dan dilapisi pada bagian luarnya. Pada setiap kemasan, umumnya terdapat informasi mengenai ukuran elektroda, seperti berat per kemasan/kotak dan diameter elektroda. Selain itu, terdapat juga identitas atau keterangan lain, seperti merk/fabrik pembuat, kode produksi, kode elektroda, ketentuan penggunaan, dan sebagainya.
Macam Elektroda Baja Lunak
Berikut adalah beberapa jenis elektroda baja lunak yang umum digunakan dalam proyek konstruksi:
Elektroda E 6010 dan E 6011
Kawat las ini termasuk dalam kelompok selaput selulosa, menawarkan kemampuan yang luar biasa untuk pengelasan dengan penetrasi yang mendalam. Pengelasan dengan elektroda ini dapat dilakukan dalam posisi apa pun, dan terak yang dihasilkan mudah dibersihkan.
Deposit las yang dihasilkan oleh elektroda ini secara konsisten menunjukkan sifat mekanik yang apik, menjadikannya pilihan ideal untuk pekerjaan yang melibatkan pengujian Radiografi. Selaput selulosa yang terdapat pada elektroda ini memiliki tingkat kebasahan sebesar 5% saat proses pengelasan, yang memberikan kontribusi penting dalam menghasilkan gas pelindung yang efektif. Selain itu, formula E 6011 dari elektroda ini juga mengandung kalium yang berfungsi sebagai agen penstabil busur listrik saat digunakan dengan arus AC. Dengan kombinasi unik ini, elektroda ini mampu memberikan kualitas pengelasan yang sangat baik, stabilitas busur yang optimal, dan perlindungan gas yang andal.
E 6010 digunakan dengan mesin las arus DC, sedangkan E 6011 dapat digunakan dengan arus AC dan DC. Elektroda las jenis ini mampu menghadapi tantangan permukaan yang tidak bersih, bahkan termasuk yang dilapisi cat dan galvanis. Keunggulannya terletak pada kemampuan untuk melakukan gouging pada pekerjaan pemotongan dan perbaikan pengelasan di lingkungan workshop fabrikasi. Dengan daya adaptasinya yang luar biasa, elektroda ini cocok untuk menangani berbagai jenis permukaan yang mungkin tidak ideal, memungkinkan Anda untuk mencapai hasil pengelasan yang berkualitas tinggi bahkan dalam kondisi yang menantang.
Elektroda E 6012 dan E 6013
Elektroda-elektroda ini termasuk dalam kategori selaput rutil yang menawarkan hasil pengelasan dengan tingkat penembusan sedang yang signifikan. Kedua elektroda ini sangat serbaguna dan dapat digunakan dalam posisi pengelasan apa pun, memberikan fleksibilitas yang tinggi bagi para pengguna dalam menyelesaikan berbagai tugas pengelasan.
Namun demikian, perlu ditekankan bahwa elektroda E 6013 menonjol dalam penggunaannya pada posisi pengelasan tegak ke bawah atau dalam proses pengelasan downhill. Pada posisi ini, elektroda ini menunjukkan kinerja yang sangat baik, menghasilkan hasil pengelasan yang konsisten dan berkualitas tinggi ketika digunakan untuk mengelas permukaan logam yang menantang dan miring.
Jenis E 6012 umumnya dapat digunakan pada ampere yang lebih tinggi daripada E 6013. Kawat jenis ini mengandung lebih banyak Kalium, yang memudahkan penggunaan pada mesin las dengan tegangan rendah. Elektroda dengan diameter kecil umumnya digunakan untuk pengelasan pelat tipis.
Elektroda E 6012 adalah jenis elektroda yang menghadirkan kekuatan busur yang lebih tinggi dibandingkan dengan elektroda E 6013. Kinerja unggul ini membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk pengelasan sheet metal dan berbagai aplikasi dengan arus rendah lainnya.
Dalam penggunaannya, elektroda E 6012 mampu menghasilkan busur yang lebih kuat, memberikan penetrasi yang lebih dalam, dan menghadirkan pengelasan yang presisi pada logam tipis seperti sheet metal. Dengan demikian, elektroda ini menjadi andalan dalam industri di mana arus rendah diperlukan dan kekuatan busur yang optimal sangat diharapkan.
Elektroda E 6013 mirip dengan E 6012, tetapi lebih mudah digunakan dengan percikan yang minimal, dan menghasilkan manik las yang lebih baik.
Elektroda E 6020
Jenis ini menghasilkan penembusan las sedang, dan teraknya mudah dilepaskan dari lapisan las. Selaput elektroda ini mengandung berbagai komponen yang membantu dalam proses pengelasan, dan dua di antaranya yang menonjol adalah oksida besi dan oksida mangan. Kehadiran oksida besi memberikan kontribusi dalam meningkatkan stabilitas busur listrik, sementara oksida mangan berperan dalam meningkatkan kekuatan dan ketahanan mekanik dari sambungan las yang dihasilkan.
Kombinasi kedua oksida ini dalam selaput elektroda membantu dalam mencapai hasil pengelasan yang optimal dengan keandalan yang tinggi, menjamin bahwa sambungan las memiliki sifat mekanik yang kuat dan dapat diandalkan. Cairan terak yang terlalu cair dan mudah mengalir cocok untuk pengelasan datar, tetapi menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain seperti vertikal dan overhead.
Elektroda Selaput Serbuk Besi
Jenis elektroda ini mencakup E 6027, E 7014, E 7018, E 7024, dan E 7028. Elektroda ini mengandung serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan. Umumnya, selaput elektroda akan lebih tebal seiring peningkatan persentase serbuk besi. Dengan adanya serbuk besi dan selaput yang lebih tebal, pengelasan akan memerlukan ampere yang lebih tinggi.
Elektroda Hydrogen Rendah
Elektroda-elektroda dengan kandungan hidrogen rendah, seperti E 7015, E 7016, dan E 7018, telah menjadi pilihan utama dalam industri pengelasan. Selaput elektroda jenis ini dirancang khusus dengan kandungan hidrogen yang rendah, kurang dari 0,5%, yang memberikan keunggulan penting dalam proses pengelasan.
Kelebihan utama elektroda-elektroda ini terletak pada deposit las yang dihasilkan yang bebas dari porositas. Porositas dalam sambungan las dapat merusak integritas dan kekuatan struktural, yang pada gilirannya dapat mengurangi kualitas dan keandalan pengelasan. Dengan elektroda hydrogen rendah ini, porositas dapat diminimalkan atau bahkan dihindari sepenuhnya, memberikan jaminan terhadap kualitas tinggi dan kebebasan dari cacat porositas pada hasil pengelasan.
Jadi, elektroda jenis ini sangat baik untuk diaplikasikan pada pengelasan bejana atau pipa bertekanan yang memerlukan kualitas tinggi dan kebebasan porositas. Dalam aplikasi ini, elektroda-elektroda ini dapat diandalkan untuk menghasilkan sambungan las yang kuat, tahan terhadap tekanan dan beban, serta memenuhi standar kualitas yang ketat. Dengan demikian, elektroda hydrogen rendah ini telah menjadi pilihan yang populer dan dihargai dalam industri pengelasan.
Elektroda las E7015 memiliki kekuatan tarik 580MPa dan kekuatan luluh 490Mpa. Sangat pas digunakan untuk struktur baja low carbon steel dan low alloy steel, seperti 16Mn, 16MnR, 09Mn2Si, 09Mn2V, dlsb.
E 7016 menghasilkan lasan berkualitas dengan kekuatan tarik 70.000 PSI. Cocok untuk pengelasan datar dengan arus AC+, untuk baja high carbon steel sampai pada baja ringan. Biasa diaplikasikan untuk root pass pada proses pengelasan pipa.
Elektroda E 7018 merupakan pilihan yang sangat baik untuk menghasilkan sambungan las berkualitas tinggi. Elektroda ini ideal digunakan pada logam yang membutuhkan kekuatan tinggi, dengan batas minimal 70.000 PSI. E 7018 cocok digunakan pada berbagai jenis baja, termasuk baja medium carbon, high carbon, dan baja low-alloy steel.
Elektroda E 7018 terutama sangat efektif digunakan untuk filler pass dan capping pada pengelasan pipa. Dalam pengaplikasiannya, E 7018 menghasilkan hasil pengelasan yang konsisten dengan kekuatan dan keandalan yang optimal.
Namun, perlu diperhatikan bahwa prosedur penyimpanan pada kelembapan rendah dan pengeringan E 7018 sangatlah penting untuk meminimalkan penyerapan pada lapisan elektroda. Hal ini akan mengurangi tingkat hidrogen yang terperangkap, yang dapat menyebabkan hidrogen cracking atau pecahnya sambungan las akibat hidrogen. Oleh karena itu, menjaga elektroda E 7018 dalam kondisi lingkungan yang tepat adalah langkah kritis dalam memastikan keandalan dan kualitas pengelasan yang optimal.
Penggunaan elektroda/kawat las ini banyak diterapkan di workshop fabrikasi, konstruksi baja, proyek piping migas, dan pengelasan bangunan kapal.
Perbedaan Kawat Las RB, RD, dan LB: Harga, Fungsi, Klasifikasi, Kekuatan, dan Diameter
Untuk melengkapi pembahasan ini, kami akan menjelaskan perbedaan antara kawat las RB, RD, dan LB. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
Harga Kawat
Perbedaan utama antara kawat las RB, RD, dan LB terletak pada harga yang berbeda. Harga kawat las RB berkisar antara 13 ribu hingga 160 ribu rupiah, sedangkan kawat las RD dijual dengan harga paling mahal sekitar 120 ribu rupiah dan paling murah sekitar 30 ribu rupiah. Sementara itu, kawat las LB memiliki harga paling mahal sekitar 800 ribu rupiah dan paling murah sekitar 45 ribu rupiah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa harga kawat las LB merupakan yang tertinggi, sedangkan kawat las RB adalah yang termurah.
Fungsi & Penggunaan
Perbedaan kedua terletak pada fungsi penggunaan. Kawat las RB dan LB dengan kode 26 dan 52 umumnya digunakan untuk konstruksi baja. Sedangkan, kawat las LB 52 U khusus digunakann untuk pengelasan akar las/penembusan.
Klasifikasi RB, RD, LB
- Klasifikasi kawat las RB 26: E 6013
- Klasifikasi kawat las LB 52: E 7018
Kekuatan Sambungan
Perbedaan keempat adalah pada kekuatan sambungan las yang dihasilkan, yang diukur dalam PSI (pound per square inch). Kawat las RB 26 dengan klasifikasi E 6013 memiliki kekuatan sambungan las hingga 60.000 PSI, sementara kawat las LB 52 dengan klasifikasi E 7018 memiliki kekuatan sambungan las sebesar 70.000 PSI.
Ukuran Diameter
Perbedaan terakhir antara kawat las RB, RD, dan LB terletak pada diameter. Diameter kawat las LB 52 U adalah 2,6 mm.
Itulah ulasan lengkap mengenai pengertian elektroda beserta jenis-jenisnya, semoga uraian kami bermanfaat kepada para pembaca setia Enjintuls! 🙂